Popularitas ojek online
Kisah Sukses Dibalik Ide Gila Nadiem - Nadiem Makarim akhir-akhir ini menjadi buah bibir pembicaraan masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan dan kehadiran gojek, sebagai salah satu sarana transportasi ibukota. Demi memecah kebuntuan kemacetan ibukota, gojek sengaja hadir sebagai alternatif pilihan. Bagi pekerja, mahasiswa ataupun ibu rumah tangga yang tak ingin terjebak macet, tentulah gojek menjadi solusi paling tepat. Mengingat gojek sendiri lebih mudah menyalip di tengah kerumunan macet yang mengular.
 |
Baca juga : Keuntungan Dibalik Keberadaan Gojek Kurir |
Kembali pada sosok dibalik kesuksesan gojek, sang owner sendiri sebenarnya adalah lulusan Harvard. Ia memutuskan untuk membuka usaha ojek online yang akhirnya telah merambah ke ranah pelayanan pengantaran barang maupun makanan. Mengambil konsep ojek yang telah ada sejak lama, Nadiem mencoba sesuatu yang baru dalam pelayanannya. Dimana pemesanan ojek sendiri sudah bisa dilakukan secara online, yang memudahkan para konsumennya.
Sistem pengaturan ojek secara online semacam ini sudah barang tentu memiliki banyak kelebihan. Pertama, tidak mungkin terjadi double order yang kerap kali dialami oleh pemesanan manual melalui telepon. Kedua, ongkos ataupun biaya yang dibayarkan pun sangat jelas, tergantung pada jarak antar jemput yang ditempuh Gojek. Ongkos ini akan berkurang di momen-momen tertentu, terutama saat ada diskon khusus yang diberlakukan oleh pihak Gojek. Seperti contohnya beberapa waktu lalu, promosi Gojek yang hanya membayar 10.000 untuk jangkauan cukup luas.
Ide gila gojek
Ide awal gojek sendiri sebenarnya diakui oleh Nadiem Makarim berasal dari kebiasaan dirinya sendiri. Ia yang lebih sering memilih menggunakan ojek guna mendukung mobilitas, pada akhirnya memilih membuka usaha ojek online tersebut. Walaupun telah memiliki jabatan yang strategis di perusahaan sebelumnya, Nadiem memilih mundur dari merintis usaha tersebut. Dimulai dari pemesanan layanan ojek yang dilakukan secara manual, yakni dengan berkirim pesan ke ponsel.
Beberapa tahun kemudian, diluncurkanlah aplikasi gojek yang semakin memudahkan para konsumen. Hingga awal Januari 2015, aplikasi ini telah diunduh sebanyak 400 ribu orang dengan 1000 mitra tukang ojek. Kini, perkembangan pesat pada bisnis ini cukup membuat siapapun takjub dan berdecak kagum. Bagaimana tidak, hanya dalam beberapa bulan saja, jumlah mitra tukang ojek yang telah bernaung dibawahnya telah bertambah berkali-kali lipat.
Setidaknya, hingga akhir Agustus saja diketahui sudah sekitar 10.000 mitra tukang ojek yang tergabung di dalam naungan Gojek. Bayangkan saja, berawal dari ide gila dan sharing bersama tukang ojek, kini lulusan Harvard tersebut sudah menjadi juragan ojek online. Tak tanggung-tanggung, bisnis yang bermula di kota Jakarta tersebut telah merambah beberapa kota besar lainnya. Setidaknya kota Surabaya sendiri telah merasakan pelayanan Gojek yang tersohor tersebut. Inilah yang menjadikan cerita sukses dibalik kesuksesan gojek menarik bersama Nadiem Makarim.
